Al kisah
Ketika sore, seperti biasa Bondan begitulah namanya. Dengan sebatang rok*k di tangan, dan baju yang digulung sampai ke dada, sehingga memperlihatkan perutnya yang buncit dengan pusaran black hole di tengahnya.
Pria yang gayanya kaya pengangguran padahal emang pengangguran ini, sedang berjalan ke warung tempat biasanya dia nongkrong. Namun, di tengah jalan dia tidak sengaja menyepak sebuah benda…
Ketika sore, seperti biasa Bondan begitulah namanya. Dengan sebatang rok*k di tangan, dan baju yang digulung sampai ke dada, sehingga memperlihatkan perutnya yang buncit dengan pusaran black hole di tengahnya.
Pria yang gayanya kaya pengangguran padahal emang pengangguran ini, sedang berjalan ke warung tempat biasanya dia nongkrong. Namun, di tengah jalan dia tidak sengaja menyepak sebuah benda…
“Baduhhh!!” kata si Bondan menyepak
Dan dari benda yang disepak Bondan tadi, keluarlah asap mengepul…yang sangat hitam
“Uhuk uhuk… Woy siapa yang kentut nih, bau banget kaya kentut tirex pehh…” kata Bondan mencium asap itu
Dan dari benda yang disepak Bondan tadi, keluarlah asap mengepul…yang sangat hitam
“Uhuk uhuk… Woy siapa yang kentut nih, bau banget kaya kentut tirex pehh…” kata Bondan mencium asap itu
Tiba-tiba dari benda itu keluarlah sesosok makhluk halus
“Hohoho… Karena kau telah mengeluarkanku dari botol bekas ini, maka kuberi kau tiga permintaan hoho” ucap mahluk yang keluar dari benda itu
“Ehh.. Elu ya yang kentut tadi, dasar gob**k. Kalo kentut di jaga dengan baik, jangan buang sembarangan. Preettt…” suara kentut yang keluar dari pantat Bondan
“Hhh… Sok sok nasehatin, tapi situ juga kentut sembarangan. Gimana sih?” ucap jin itu
“Hehe maaf ya, eh gomong-ngomong situ jin pengabul permintaan ya” kata Bondan mengalihkan pembicaraan
“Iya dong, dan karena kau telah mengeluarkanku dari botol bekas itu, kau kuberi tiga permintaan” ucap Jin
“Hohoho… Karena kau telah mengeluarkanku dari botol bekas ini, maka kuberi kau tiga permintaan hoho” ucap mahluk yang keluar dari benda itu
“Ehh.. Elu ya yang kentut tadi, dasar gob**k. Kalo kentut di jaga dengan baik, jangan buang sembarangan. Preettt…” suara kentut yang keluar dari pantat Bondan
“Hhh… Sok sok nasehatin, tapi situ juga kentut sembarangan. Gimana sih?” ucap jin itu
“Hehe maaf ya, eh gomong-ngomong situ jin pengabul permintaan ya” kata Bondan mengalihkan pembicaraan
“Iya dong, dan karena kau telah mengeluarkanku dari botol bekas itu, kau kuberi tiga permintaan” ucap Jin
“Kalau gitu, permintaan pertama saya minta ada perempuan cantik banget di sini” kata Bondan
“Oke, siap tuan” ucap jin
Jin pun mengangkat tangannya, dan saat itulah muncul seorang…
“Kuntilanak!!! Kuntilanak!!!” Ucap Bondan dikejar genderuwo e salah KUNTILANAAAK
Jin pun mengangkat tangannya, dan saat itulah muncul seorang…
“Kuntilanak!!! Kuntilanak!!!” Ucap Bondan dikejar genderuwo e salah KUNTILANAAAK
“Gimana tuan cantik kan?” kata Jin
“Cantik, ndas mu!! Bukannya mengeluarkan perempuan cantik, situ malah mengeluarkan wewe gombel uwaaa…” ucap Bondan lari terkencing-kencing
“Mana saya tau, di alam ghaib itu perempuan paling cantik” kata Jin bingung
“jebyuur…” Suara Bondan tercebur
“Hihihi… Sini say pasti bisa say dinego sampai okay hhihihi..” kata kuntilanak itu mengejar Bondan
“Cantik, ndas mu!! Bukannya mengeluarkan perempuan cantik, situ malah mengeluarkan wewe gombel uwaaa…” ucap Bondan lari terkencing-kencing
“Mana saya tau, di alam ghaib itu perempuan paling cantik” kata Jin bingung
“jebyuur…” Suara Bondan tercebur
“Hihihi… Sini say pasti bisa say dinego sampai okay hhihihi..” kata kuntilanak itu mengejar Bondan
“Baiklah permintaan keduanya, saya minta kuntilanak ini jadi
perempuan cantik versi manusia bohai uwaa…” kata Bondan naik ke pinggir sungai
“Oke, siap tuan” kata Jin
Jin pun mengangkat tangan lagi, dan kuntilanak itu berubah menjadi…
“Nah, gini dong perempuan cantik. Jangan malah wewe gombel, dasar kamu” ucap Bondan
“Oke, siap tuan” kata Jin
Jin pun mengangkat tangan lagi, dan kuntilanak itu berubah menjadi…
“Nah, gini dong perempuan cantik. Jangan malah wewe gombel, dasar kamu” ucap Bondan
“Tuan, tersisa satu permintaan lagi tuan” kata Jin
“Tinggal satu ya? Mmmm…” kata Bondan
“Kalau gitu saya minta dadanya bertambah besar, hehehe” kata Bondan pikirannya mulai ngeres
“Oke, baiklah tuan” ucap Jin
Jin pun mengangkat tangannya lagi, dan dada si perempuan pun bertambah besar.
“Tinggal satu ya? Mmmm…” kata Bondan
“Kalau gitu saya minta dadanya bertambah besar, hehehe” kata Bondan pikirannya mulai ngeres
“Oke, baiklah tuan” ucap Jin
Jin pun mengangkat tangannya lagi, dan dada si perempuan pun bertambah besar.
“Gimana tuan? Mantap?” kata Jin
“Mantaappp…’ ucap Bondan
“Mantaappp…’ ucap Bondan
Tidak berapa lama, si perempuan pun pergi meninggalkan Bondan dan Jin
“Loh.. Loh.. Loh.. Kok perempuannya lari sih, jin” kata Bondan
“Mana saya tau, situ juga tadi gak minta supaya perempuannya suka sama anda” ucap Jin
“Lah kok gitu sih, aduhh…” kata Bondan menggaruk kepalanya
“Hoho, padahal permintaan yang ketiga bisa minta supaya perempuannya suka sama kamu, tapi salah situ juga sih, pikirannya ngeres, hoho. Kalau gitu saya balik lagi ya ke botol bekas saya” kata Jin sembari masuk ke botol
“Eh jangan masuk dulu, aduh dia sudah masuk lagi. Gimana ini aduh, sayang banget… Ehh.. Nanti dulu bagaimana kalau jin nya saya keluarkan lagi, kan bisa, hehe” kata Bondan mengambil botol bekas tadi
“Loh.. Loh.. Loh.. Kok perempuannya lari sih, jin” kata Bondan
“Mana saya tau, situ juga tadi gak minta supaya perempuannya suka sama anda” ucap Jin
“Lah kok gitu sih, aduhh…” kata Bondan menggaruk kepalanya
“Hoho, padahal permintaan yang ketiga bisa minta supaya perempuannya suka sama kamu, tapi salah situ juga sih, pikirannya ngeres, hoho. Kalau gitu saya balik lagi ya ke botol bekas saya” kata Jin sembari masuk ke botol
“Eh jangan masuk dulu, aduh dia sudah masuk lagi. Gimana ini aduh, sayang banget… Ehh.. Nanti dulu bagaimana kalau jin nya saya keluarkan lagi, kan bisa, hehe” kata Bondan mengambil botol bekas tadi
Bondan pun mengambil botol, terus disepak-sepaknya. Namun, sayangnya
gak ada tanda-tanda jinnya keluar lagi. Bondan kembali menyepak botol
itu, namun kali ini lebih kuat, hingga akhirnya…
“Ampun pak Haji, ampuunnn… saya gak sengaja menyepak botolnya sampai kena bapak Haji pas lagi eek ampuuunnn” Ucap Bondan di kejar Pak Haji pakai gayung
“Ampun pak Haji, ampuunnn… saya gak sengaja menyepak botolnya sampai kena bapak Haji pas lagi eek ampuuunnn” Ucap Bondan di kejar Pak Haji pakai gayung
0 komentar:
Posting Komentar